Beberapa hari yg lalu saya melakukan pengecekan terhadap hasil inokulasi gaharu yg kami lakukan pada tanggal 22-27 April 2012. dengan menempuh waktu perjalanan selama kurang lebih 6 jam dari kota pekanbaru, tibalah kami pada pukul 09.00 wib di salah satu desa suku Asli Riau Talang Mamak. dengan sambutan yg hangat dan disuguhi kopi kami mengobrol hingga larut malam sebelum akhirnya tertidur lelap hasil dari perjalanan yg cukup melelahkan. Terbangun di pagi hari dengan di iringi suara nyanyian alam kami bergegas melakukan persiapan karna sudah tidak sabar ingin melihat hasil inokulasi.
Akhirnya rasa penasaranpun hilang setelah melihat hasil pengecekan. Entah senang atau masih tanda tanya besar karna proses baru berjalan selama 3 bulan setelah inokulasi, namun dari informasi yang didapat bahwa ada tanda-tanda terbentuknya resin gaharu di dalam batang nampak dari gejala yang terjadi seperti terlihat di dalam gambar. Namun upaya ini tentunya belumlah hasil final karena masih menunggu beberapa waktu untuk kita bisa memastikan mengetahui hasil sesungguhnya di dalam batang setelah 3 tahun kedepan.
Selain mengamati hasil inokulasi, saya sempatkan untuk melihat buah tanaman ini, wal hasil ternyata ada beberapa batang yang sedang berbuah dan juga nampaknya sudah siap dipanen karena biji sudah mulai berjatuhan. akhirnya dengan beberapa teman saya merencanakan untuk membuat pembibitan mengingat tanaman ini sangat bagus di kembangkan, selain bernilai konservasi juga bernilai ekonomi bagi petani.
Setelah rampung melakukan pengecekan terhadap tanaman gaharu, saya sempatkan waktu menyusuri hutan adat yang ada di salah satu desa di talang mamak. Suasana yang sangat rindang dan berbagai jenis kekayaan hayati yang terdapat disana. Ide untuk mengembangkan kekayaan hayati ini pun mulai nampak di depan mata, dengan konsep agroforestry bisa memanfaatkan hasil hutan yang dikelola dengan baik, begitu juga areal pertanian bisa di sisip dengan tanaman yang bernilai ekonomi dengan mengusung keseimbangan alam dan pelestarian.
Berbagai macam tanaman yang ada di sekitar hutan ini di jadikan pohon induk untuk mendapatkan biji atau anakan untuk di kembangkan. dan konsep pengembangan kita diskusikan dengan masyarakat. butuh proses pembelajaran dan sedikit percontohan untuk menarik minat masyarakat ikut dalam kegiatan ini. Upaya ini dilakukan mengingat kuatnya proses jual beli tanah di tingkat masyarakat Talang Mamak, hal ini menjadi kekhawatiran suatu saat nanti mereka akan tersingkir di tanah kelahiran mereka sendiri jika mereka tidak mempertahankan dan mengembangkan potensi yang mereka punya.